Antara Aku, Sastra dan Sains

Aku,
budak dari waktu yang selalu berlatih menelan pahit manis kehidupan,
lengkap dengan rasa asam dan asinnya.
Belajar, belajar dan terus belajar memaknai kesederhanaan...
"Toh, compang-camping itu masih disebut seni berpakain kan?",

Dan Aku,
adikarya Tuhanku
penghuni tanah tropis di bawah atmosfir bumi yang 'makin menipis

Apa itu jagad raya?
Tata surya itu nyatanya hanya terbentuk dari cerita-cerita
bukan dari atom-atom..
Kita hanya mendengar ungkapan,

"Bermiliyar-miliyar tahun yang lalu... sebuah gumpalan uap panas Nebula...bla bla bla bla..dst",

Bukankah itu berupa cerita? Kisah yang belum tentu kebenarannya.

Sehingga Aku...,
Protagonis dalam elegi berlatar kosmik*
Penenun ode... autobiografer yang bersahabat dengan draft-draft kasarnya
Pemuja fiksi, perakit mimpi yang tersesat dalam ulahnya sendiri karena mengesampingkan realita
Remaja labil, mahasiswa exacta yang ga' betah nongkrong di lab*
Pemeran utama dari dongeng balada, kisah heroikku yang senantiasa dikhayalkan sebelum terlelap

Sastra...
Hanya bentangan alfabeth yang terangkai, bertele-tele...
Mencampuradukkan bahasa dalam prosa
Tapi bagian inilah yang kusuka..!!
Dimana aku merasa menjadi tuan bagi diriku sendiri dengan menulis...
Dengan menempatkanku menjadi peran terbaik dalam narasi, skenarioku sendiri

Sains...
Hanya istilah alam yang menyembunyikan kebodohan di balik kecerdasan manusia
Yang mengandalkan kekayaan intelegensi daripada emosi
Lalu... apa hebatnya teori gravitasi?
Ternyata hukum ini tidak berlaku di ruang hampa, angkasa
Kehidupan ini tergantung relativitas
Kekekalan energi, materi, ruang dan waktu... sama saja

Aku, sama seperti kalian...
Memiliki 46 kromosom.
22 pasang kusimpan baik-baik dalam tubuhku
sedangkan yang 1 pasangnya kubungkus menjadi sebuah kado berkode genetik
sehingga akan kuhadiahkan bingkisan itu kepada kekasihku, juga keturunanku.

*Revisi puisi lama yang disemikan kembali, Andi Tohari (Odde)