"Bila ada buku yang ingin kau baca, tapi buku itu belum lagi di tulis, maka engkaulah yang mesti menulis." (Toni Morrison, Penulis Afro-Amerika, 1931-_)

Monday, November 21, 2011

de'odde - Bukan tentang anak bebek (Day Old Duck)

Catatan: Tidak menuntut pembaca untuk mengerti dengan maksud tulisan yang tertera di bawah ini..!

Dalam dunia peternakan, DOD (dibaca; de o de) atau Day Old Duck adalah sebutan yang diistilahkan untuk seekor anak bebek berumur satu hari, jadi meskipun cara pengucapannya sama (homofon) dengan de'odde, DOD itu punya artian yang sangat jauh berbeda dengan de'odde..

de'odde itu sebuah nama, nama pena, nama pena dari seorang penulis, penulis yang tidak mahir nulis tapi tetap menulis,
de'odde itu punya arti, arti yang rahasia dan tersembunyi, yang namanya rahasia pastilah orang lain ga boleh tau, tapi karena saya orang baik, baiklah saya akan beri tau-kan sama kalian, kalian yang baca note/catatan/postingan ini,
de'odde itu campuran dari banyak kata, kata the (dalam bahasa inggris), odd (dalam bahasa inggris), de', dan ode.
de' yang berasal dari bunyi pengucapan -the-,
odd artinya aneh, dan
ode menurut dunia sastra Indonesia artinya cerita biografi yang disertakan dengan pujian.

Jadi,...
de'odde itu adalah nama dari seorang penulis aneh yang gemar memuji dirinya sendiri dan selalu menceritakan kehidupan sehari-harinya melalui buku harian, buku kuliah, meja kuliah, binder, kertas hvs, notebook, buku saku, microsoft word, catatan di facebook, blog dan segala macam media menulis lainnya... dan penulis itu adalah SAYA.
Read More......

Saturday, November 19, 2011

Sekarang hari-hari saya datar, dingin sedingin suhu di musim hujan.

Itu.. waktu sore-sore di hari yang jum'at, pas kemarin. Tanggal 18 di bulan yang sedang November, duaribusebelas masehi....

Saya lihat dari balik jendela mesh, alam telah berada dalam kondisi kelam. Jam menunjukan pukul lima. Saya harus segera pulang. Maka saya pergi ke kamar mandi dekat mushola untuk mencuci muka. Setelah itu saya kembali ke mesh, mengenakan kemeja, memakai sepatu, mengambil tas, menututp pintu dan beranjaklah dari sana. Angin di luar sudah bertambah dingin. Saya tetap berjalan. Di atas, langit sudah dipenuhi awan abu-abu. Saya masih tetap berjalan. Di sekitar kampus sangat ramai, karena anak-anak marcing-band beserta beberapa ukm lainnya masih sibuk latihan. Saya masih tetap berjalan. Waw, apa itu di bekas lapangan Kopma? Ada yang sedang merancang panggung.. oh rupanya akan ada acara lagi. Sangat riuh. Saya tetap berjalan menuju gerbang lama kampus Unpad, Jatinangor. Saya melangkah dengan cepat karena memang sedang terburu-buru. Ahirnya saya keluar dari kampus. Oh itu dia ada Ewii dan teman-temannya. Sedang berdiri di tepi jalan, seperti laku orang menunggu. Selintas saya lihat juga ada Fitri di sana. Mereka itu adik kelas saya di Fapet. Tapi saya tinggalkan mereka tanpa rasa khawatir karena mereka sudah dewasa. Dan saya ahirnya melanjutkan perjalanan ke pangkalan bis damri yang ada di sebelah barat daya.

Sampailah aku di pang-dam, menyatu dengan manusia lainnya yang sama-sama sedang menunggu bis. Gerimis hujan mulai turun, sebagian orang menyalakan payung. Aku kebasahan, karena tidak membawa payung. Hujan semakin lama semakin deras. Hampir semua orang bergerak menyebrang jalan dan mencari tempat berteduh. Aku ikut.

Saya memilih berteduh dalam warung. Iyah, sampailah saya di warung. Melihat ada banyak makanan di sana. Tapi pandangan saya kembali dialihkan ke arah luar, untuk mengintai bis damri. Oh itu ada Hilman dan pacarnya berlari menghampiriku, ada Ucu juga.. mereka sama-sama berteduh di warung. Sama-sama akan ke barat, tapi bukan untuk mengambil kitab suci. Kami pun mengobrol sembari menunggu bis.

Saya sudah kebasahan, jadi semakin kedinginan. Banyak orang berlari seperti kami berlari tadi. Sambil menundukan dan melindungi kepala dengan tas, ada juga yang memakai buku, memakai kemeja, pokonya banyak. Maksudnya agar tidak kehujanan. Tapi kenyataannya mereka tetap kehujanan..

Di sela-sela orang berlari, saya melihat Ati juga berlari, dengan payung bersama temannya yang lelaki. Saya tau laki-laki itu temannya, bukan pacarnya. Ati itu perempuan, yang dulu sempat aku sukai. Baru kulihat lagi sore ini.. Maha Suci Allah, raja semesta alam yang telah berkehendak menciptakan Ati dengan paras yang cantik, pandai dan berbudi baik. Ati itu Aiya.. dan Aiya itu adalah puppet lady (gadis wayang). Karena hobinya menari dan suka berpenampilan seperti wayang di panggung.. Tapi sayangnya kami tak sepadan.. dia selalu ada apanya, dan saya terlalu apa adanya. Dia berlari ke tempat yang lebih jauh dari tempatku berteduh, ah biarkan saja...

Saya lapar, saya masuk kedalam warung dan membeli 2 bungkus roti. Yang satu aku tawari pada Hilman, semoga ia membagikan juga pada teman-teman yang lain.. Setelah makan roti, perut saya sedikit terganjal rasa laparnya.

Hmm, satu bis sudah datang. Tapi itu bis damri menuju daerah Dago, kami tidak naik.. tapi Ati naik. Biasanya saat dalam kondisi seperti ini, aku pun akan menaiki bis tersebut guna untuk bisa melihat Ati lebih lama. Tapi hari itu aku tidak melakukannya.. bukan bosan, tapi menahan diri dari nafsu. Dia terlalu baik....

Ati sudah pergi, tinggal kami...

Hujan sedikit mereda, kami masih ada dekat warung, menunggu bis damri arah Elang..

Ah, itu dia rupanya bis damri Elang.. Kami pun buru-buru mendekati pintunya, sehingga sesaat setelah penumpang di dalamnya sudah turun, kami pun naik. Hilman duduk dengan pacarnya, aku duduk dengan Ucu.. itu lumrah. Ahirnya aku bisa sedikit santai dan mendengarkan MP3 di perjalanan pulang sampai ke cibaduyut. Dengan tanpa hambatan saya turun dari bis kemudian menaiki angkot kuning kalapa-cibaduyut sampai di depan gang rumah. Membayar ongkos, turun dan berjalan menuju rumah. Sampai di rumah aku lihat mamah sedang menonton Serial TV "Monkey King" di Indosiar. Film yang menceritakan tentang 4 orang dan 1 kuda yang berjalan menuju ke barat untuk mengambil kitab suci. Kami pun tadi berempat. Aku, Hilman, pacar Hilman, dan Ucu... Ceritanya sedikit mirip. Sama sama berjalan ke barat. Tapi itu bukan kebetulan. Itu Allah yang telah mengaturnya.... Dia memang maha bijaksana.. maka dari itu saya wudhu dan menyembahnya, makan kemudian cuci kaki, basuh muka lalu berbaring di tempat tidur untuk istirahat...

Sekarang hari-hari saya datar, dingin sedingin suhu di musim hujan.

Ditulis pada Malam Minggu, 23:46 WIB. 19-11-2001.
Read More......

Saturday, November 12, 2011

Tentang Hari Ini

12 November 2011 (malam hari..).
Mood-nya lagi bagus sekarang. Mood siapa? Mood saya.. iya mood saya yang sedang bagus. Sebagus lagu yang dibawain Erica Rivera (namanya dimiringin biar kaya nulis spesies :D ) yang judulnya "Somebody stop me..!". Pernah denger belum? Pasti belum.. soalnya dia itu aslinya bukan penyanyi, tapi artis. Kecuali jika kalian udah pernah nonton film What A Girl Wants. Pasti tau lagu itu.. aslina, neunggar lah eta lagu..! haha.

Sedikit rasa lelah karena hari ini saya habisin waktu buat nge-cat & beres-beres sekre voli unpad bareng si Ono sama si Dayat, oia sama si Maman juga. Si Maman itu pahlawan, dialah salah satu pasukan pegawai Unpad yang senantiasa ngerapiin kampus pake sapu lidi-nya tiap pagi hari. Dan si Ono, manusia jawa yang lahir di kepulauan Riau.. punya nafas kaya kuda. Bangke lah dia.. ga pernah keliatan cape kalo lagi maen voli. Juga si Dayat, anak Palembang yang gabisa nonton pertandingan SEAGAMES di tanah kelahirannya sendiri. Di Palembang, yang ahir-ahir ini sedang semarak dengan perjuangan para atlit's. Mereka itu rame, mereka itu teman saya, mereka itu sahabat saya, mereka itu musuh saya kalo lagi latian voli, mereka itu mahasiswa sama seperti saya (kecuali si Maman), mereka itu manusia biasa karena mereka pun makan kala merasa lapar. Tadi juga kami makan bareng 2 kali..

Hari ini memang singkat.. dan sudah berlalu, maka saya biarkan pula berlalu.
Malam ini pun akan singkat, pagi segera datang dan saya harus mandi lagi, sarapan lagi, maen voli lagi... kuliah lagi, sampe jadi sarjana, bekerja, banyak uang, menikah, punya anak, punya cucu, punya cicit, beramal saleh, senang, kaya raya, meninggal, dikubur, ditanya malaikat (semoga tidak disiksa), bangkit di mahsyar, dihisab, berkumpul dengan orang-orang shaleh, masuk surga dan bahagia selama-lamanya....
Read More......

Aku hanya belum menemukan siapa diriku...

Beginilah rasanya, pagi hari pun ada sedikit kegelisahaan karena sebelum aku beranjak dari tikar (tempat tidurku), satu dosa telah aku perbuat. Mungkin hampir menjadi kebiasaan, ah tapi jangan. Sekali-kali aku tidak ingin melakukannya lagi. Itu hina, itu dina. Bagaimana aku bisa merasa betah memiliki jasad dan nurani yang kotor seperti ini? Kadang aku merasa menyesal telah diciptakan, tapi itu tindakan yang dilarang agama, dibenci Allah.. Tuhan pengendali ruang, waktu, masa serta segenap luapan nafas yang tertarik dan terhembus dari semua makhluk hidup di dunia ini. Tuhan yang ghaib, yang tidak bisa dilihat secara kasat, yang maha mengetahui lagi mengawasi, dan tak akan pernah bisa terpedaya dengan muslihat.

Entah seberapa banyak dosa yang telah aku miliki, aku ingin menghapusnya. Aku tak ingin ia ikut serta saat aku hendak memasuki kamar tidurku dalam tanah nanti. Karena jika itu terjadi, maka sungguh merugilah aku, sungguh tersiksanya aku, sungguh aku akan merasa sesal yang mendalam di antara keabadian yang hakiki. Semoga Allah mengampuniku...mengangkat derajatku dan memasukanku ke dalam golongan yang menerima buku amal dengan tangan kanannya di yaumul hisab kelak. Yang disingkatkan perhitungannya dan dilesatkan kala mengarungi shiratal-mustaqim sehingga aku pun termasuk orang yang diizinkan mencium hawa 'Adn (surga), tempat yang di antaranya terdapat banyak air mengalir juga bebatuan yang berkilau, tak lupa bangunan megah, pelayan mungil serta selir-selir nan jelita.. Amin..

Pagi hari yang seharusnya indah... memang indah. Hanya beberapa suara di luar kamarku terkesan berisik dan mengganggu keheningan. Tadi aku sudah melahap sepiring nasi lengkap dengan lauk-pauknya. Kemudian segelas kopi untuk menemani aku menulis. Tak selalu ada inspirasi untuk menulis, aku tetap menulis..

Aku hanya belum menemukan siapa diriku...

Aku yakin Tuhan menciptakan sesuatu telah dengan maksudnya, dengan tujuan dan tidak mungkin semua ini adalah permainan belaka, apalagi jenaka. Aku yakin hidup ini bukanlah sekedar siklus tiada menjadi ada, kemudian tiada lagi lalu ada selamanya. Selalu aku mencari jawaban itu. Tapi entahlah, aku belum juga menemukan jawaban sebenarnya. Sesungguhnya aku telah berusaha beribadah, meski secuil, meski jarang khusu', meski rendah kualitasnya.. semoga itu bukan hanya sebuah kelelahan yang kuperbuat dengan sia-sia. Semoga Raqib mencatat dan tidak lagi menghapusnya dalam buku amalanku. Aih..! Berputar-putar membangun kalimat saja ternyata belum cukup untuk merenungi hal ini. Seperti tulisan-tulisanku yang dibuat seolah tanpa ending dan klimaks, seperti usia dunia yang tak jelas batasnya, Terkesan rumit padahal biasa saja,.. Aku hanya sedang mencari diriku.

12 November 2011
Read More......

ご訪問いただきありがとうございます...!!

Thank's ya buat kunjungannya...!!