"Bila ada buku yang ingin kau baca, tapi buku itu belum lagi di tulis, maka engkaulah yang mesti menulis." (Toni Morrison, Penulis Afro-Amerika, 1931-_)

Sunday, February 27, 2011

Untuk Teman-temanku, Swadaya

Selimut yang masih kubalutkan di kakiku ini ternyata cukup untuk sekedar menahan serangan udara pagi hari yang sedikit dingin. Kunyalakan netbook-ku dan kuletakkan di atas paha kakiku hingga aku asik mengetik sembari berselanjar. Aku mengingat kalian semua.. Tapi entah dengan kalian. Aku harap kalian masih mengingatku sebagai seorang yang nyeleneh, ceplas-ceplos dan mungkin sedikit tak peduli dengan perasaan orang. Aku memahaminya, juga menyadarinya... Kubiarkan kalian saja yang menilaiku. Aku mendengarnya langsung keluhan itu dari setiap percakapan telepon yang terhubungkan antara aku dan Wenny. Juga dari Derani yang tanggal 15 Pebruari 2011 kuajak pergi main ke sekitar jalan Braga kota Bandung. Kenapa harus dengan mereka? Kadang anak perempuan lebih peka untuk sekedar di ajak curhat atau semacamnya.. Dan setidaknya mereka yang termasuk tahu beberapa sifat dasar tentang diriku. Aku yakin kedewasaan kita tak akan lagi membuat kita seperti anak SD (polos) yang menjadikan ejekan sebagai polkadot kehidupan akan sesuatu yang tabu (seperti mengolok-olok laki-laki yang sedang mendekati perempuan). Sungguh tak ada pikiran semacam itu dalam kepalaku..

Aku tak banyak bicara ahir-ahir ini. Karena banyak sekali yang yang kupikirkan. Aku lebih sering mengasingkan diri di perpustakaan yang ada di kampusku untuk merenungkannya. Kalian tahu, kita sama-sama telah beranjak dewasa. Banyak yang telah kita lewati dari lahir sampai detik ini. Banyak yang bisa kita simpulkan dari beberapa kejadian yang pernah terjadi. Bukan aku tak ingin meluangkan waktu bersama kalian. Aku dengar kalian masih sering berkumpul. Aku iri... Aku ingin tahu sekuat & sejauh apa kalian melangkah untuk bisa menikmati hari ini. Saya bisa mengingat sebuah rumah yang sering aku singgahi bersama kalian. Aku pernah merayakan sebuah acara tahun baru di sana..

*Rendy: Laki-laki yang luar biasa, mampu mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik, pandai memasak dan menjahit. Pribadi yang unik yang memberi rasa dalam dunia remaja kita. Suka akan hal-hal yang baru,

*Doni: Pekerja keras, tapi boros. Kadang rakus... Aku mengingat betul suaranya ketika menyanyikan sebuah lagu dangdut atau melayu lainnya. Orang yang selalu percaya diri akan kemampuannya.

*Erlan: Hah, yang kudengar ahir-ahir ini ia mengeluhkan perjuangan cinta nya yang masih mengambang.. hmm. Semangat bro..!

*Pian: Sadar tak sadar, aku sering memperhatikannya karena pribadinya yang kadang so betul. :) Aku jadi ingat salah satu tokoh dalam cerita Avatar yang bernama Sokka. "Kesialan selalu menimpanya..". Ini lucu dan yang selalu membuatku tertawa. Orang yang selalu mengeluh tentang tugas-tugas yang dibebankan kepada dirinya. Yah, semua orang pernah mengeluh..Dia pintar. Kuharap hari ini dia menjadi seorang yang bijak dalam mengambil keputusan.

*Syiha: Aku tak pernah berfikir akan kalah darimu. Aku sudah membuktikannya bahwa aku bisa. Bahkan aku bisa menjadi juara kelas tanpa belajar. Pekerjaanku yang hanya melawak dan bercanda di bangku paling belakang ketika guru sedang menerangkan ternyata menghasilkan sesuatu. Tapi pada dasarnya ada kesamaan di antara kita. Kita korban yang sama dari cinta yang sama, tapi itu semua telah berlalu.Hah, berkata jujur rasanya lebih baik daripada memelihara sifat munafik. Aku tak akan ragu akan masa depanmu kawan. Kau termasuk orang yang bisa melakukan sesuatu dengan baik.

*Dian: Ouw.. my deskmate. Teman sebangku yang mungkin sedikit tahu sifat liarku. Selalu membawa papan catur dalam tas nya.. orang yang puitis. Aku masih ingat beberapa tulisan yang pernah ia tulis sebelumnya.

*Aduy: Hah,, pemalas yang satu ini, entah apa yang sedang ia kerjakan sekarang. Selalu menunda-nunda pekerjaan dan menganggap segala sesuatu itu mudah untuk dikerjakan. Ceroboh dan sedikit filosopis.. Orang yang berani menantang kehidupan dunia luar. Keren..!

*Andrian: Emosinya cukup tinggi (aku tak tahu berapa meja yang sudah ia rusak di kelas) hha, pintar dan cerdik. Aku punya beberapa rahasia dengannya yang tak mungkin bisa diceritakan kepada kalian semua. Pejuang keras.. kita bisa lihat bagaimana ia mendapatkan seseorang yang sangat ia sukai dengan caranya. Memiliki body yang atletis dan sixpack. Hah,, aku juga punya badan seperti itu sekarang. Hha

*Ridwan: Aku tak begitu memperhatikan dan mengkhawatirkannya. Kupikir ia mampu menyelesaikan masalahnya sendiri

*Reza: Bisa dibilang dia selalu eksis di setiap acara sekolahan. Aku tak punya narasi banyak untuknya

*Angga: Dingin.. orang yang sangat hemat. Menyukai beberapa lagu yang kusukai..

*Robby: Kupikir ia bisa jadi seorang playboy di sekolah.. hhe

*Abdul: D'gamer yang satu ini mungkin sekarang sudah mahir dalam setiap permainan online yang sedang marak di jaman sekarang.. Orang yang simpel tanpa banyak basa-basi.

*Willy: Sederhana dan pendengar yang baik. Selalu memilih jalan yang mudah dan disetujui banyak orang.. apa adanya. Aku salut akan kesetiannya terhadap Yadi. Mungkin ada yang cemburu? :)

*Dewi: Siapa yang berani melawannya? Terahir kulihat ia bekerja di salah SPBU. Hebat.

*Yesika: Orang yang berani. Kekar dan disiplin.. Kristiani yang baik.

*Rupianti: Anak kecil ini ternyata menikah lebih awal dari kita.. hah, tak adil.

*Rut: Bagaimana yah?.. aku merasa banyak bersalah padanya. Yah mungkin aku egois.. tapi humoris. :) Aku tak akan banyak menyinggung tentang perasaannya. Hari ini mungkin dia lebih baik. Bahasa jepangnya yang terbaik di sekolah.

*Ika: Aku takan lupa bagaimana seorang Guru seni memainkan gitar di depan kelas dan bernyanyi untuknya. lebih ke pujian.. aku salut.

*Derani: Suaranya tidak fals, aku ingat bagaimana ia menyanyikan lagu yang kubuat di depan kelas ketika ujian praktikum bahasa Indonesia.. tepuk tangannya begitu meriah sekali. Hha, thanks..

*Rahmi: Putri seorang Seniman yang menjadi pengejaran seorang putra Fisikawan.. Nice. Ahirnya kau takluk juga ternyata.

*Christin: Apa yang kalian pikirkan mengenai dia? Tipe setia dan menerima kekurangan pacarnya. Aku terharu..

*Widya: Saya tak tahu banyak tentangnya..

*Icha: Hanya ada suara cempreng di telingaku jika mengingatnya.. termasuk siswi yang pandai di sekolah

*Nouviel: Perempuan yang terobsesi menjadi seorang penulis, tak pernah mau kalah. Orang yang mungkin paling beruntung di antara kita. Tapi sayang, ia tak mahir dalam matematika.. entah seberapa bosan jika ia memintaku untuk mengajarinya. Mungkin dia lupa dengan hal-hal sepele semacam itu, tapi aku tidak. :)

*Ema: Kupikir ia seorang yang jutek dan pemarah. Tapi sebenarnya dia asik di ajak bicara.. kadang ia bisa menjadi orang yang polos dan bodoh. Wajahnya lucu.. :) Aku rindu ketika berdiri di teras kost-an dan bermain dengan anak-anak dari pemilik kost-annya.

*Wenny: Orang yang selalu mengambil kesimpulan tanpa menganalisa terlebih dahulu permasalahan sebenarnya. Labil.. tak punya pendirian. Halah.. bisakah kau masakan sesuatu lagi untukku? Kamarnya yang jadi tempat persembunyianku.. Sejuk dan mendung.

*Jeni, neng, reni, irna, melisa, desi, virna, vivi dan yossi: Aku tak banyak bencengkrama dengan mereka, tapi setidaknya ku ingat mereka sebagai bagian dari kelas IPA kita.. punya karakter masing-masing.

Aku tak bisa menjelaskan secara detail tentang kalian semua..

Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tak pernah lupa tentang kalian. Setidaknya ada klu di kepalaku sebagai memori yang kuat untuk mengingat kalian. Mungkin aku bukan orang yang penting untuk kalian. Kalian boleh mengabaikan tulisan ini. Itu hak kalian.

Di sini aku punya mimpi yang banyak. Aku punya cita-cita untuk melanjutkan studiku ke luar negeri, beasiswa sangat banyak di sini.. cukup untuk mempermudah apa yang kuinginkan hari ini. Tapi aku harus bekerja keras untuk mendapatkannya. Do'a kalian sangat kubutuhkan... Aku mungkin terkesan aneh jika seperti ini. Tapi inilah yang ingin kuungkapkan pada kalian. Sebisaku.. Kita punya kelebihan masing-masing, kita bisa..

Aku tak ingin banyak bicara tentang uang. Kalian yang lebih tahu tentang itu. Karena kalian telah terlibat langsung di dunia uang. Kalian telah bekerja.. sementara aku masih bergelut dengan buku di sini.. Kelihatannya menyenangkan punya penghasilan sendiri kan?

Berharap tulisan ini bisa mewakili permintaan maafku atas kalian semua. Atas kesalahan yang pernah kubuat sebelumnya. Untuk yang merasa pernah disakiti dan terdholimi.. Walaupun begitu, aku tak meminta kalian untuk memaafkanku. Aku hanya ingin kalian paham mengenai diriku..

Terimakasih atas perhatiannya.
Read More......

Monday, February 7, 2011

When I Losing My Self

Senin, 7 Februari 2011...
Suasana kampus Unpad Jatinangor mulai meramai kembali setelah terseling libur semester yang kurang lebih satu bulan lamanya. Pagi itu pukul 09.10 WIB, aku tengah berada di ruang perpustakaan fakultas peternakan sembari membaca buku berjudul "Diseases of Small Animal" yang textbook-nya menggunakan bahasa Inggris (sekedar iseng). Senang sekali rasanya bisa membaca buku tersebut, I like as a student of veterinary medicine..hhe. Alasan aku membuka buku seperti demikian dikarenakan pada hari sebelumnya aku sempat membuka-buka situs internet dengan keyword di google "scholarship of foreign ---> for animal husbandry" (Iseng juga, karena pada awalnya aku hanya ingin mencari beasiswa untuk sekolah "engish or japan literature"). Setelah ditelaah lebih jauh mengenai beasiswa yang bersangkutan dengan studi yang sedang kugeluti sekarang ini, begitu banyaknya ternyata beasiswa untuk melanjutkan kuliah "khususnya kedokteran hewan" ke luar negeri. Hal tersebut sedikit menginspirasi dan mendorongku yang pada saat ini masih belum betah dengan susana kuliah di peternakan.. membuatku menerka-nerka "Apa yang akan aku lakukan di Eropa sana jika aku benar-benar mendapatkan beasiswa tersebut?"..yaa.. sekolah lah.. hha.

Hmm, begitu sepi dan mendungnya seisi ruangan yang sedang kusinggahi saat itu. Mungkin akibat adanya gangguan aliran listrik, lampu-lampu di fakultas termasuk ruang perpus ternyata belumlah terang/menyala satu pun, dan masih sedikit pula mahasiswa yang memasuki ruang perpus. Keheningan itu membuatku sangat menyatu dengan kesendirian. Lebih memperdalami lamunan...

Aku duduk di bangku meja pojok dekat jendela, sehingga bila aku khendak menengokkan kepalaku ke luar, akan nampak sebuah kandang rusa di dekat parkiran mobil. Kandang yang hanya di isi oleh 3 ekor rusa betina. Menurutku apa salahnya jika pihak fakultas menambahkan rusa pejantan ke dalamnya agar populasi rusa di kampus jadi bertambah? Tapi entahlah.. Mungkin mereka punya alasan lain dengan tidak memelihara rusa pejantan.. whatever.

Ini tentang pertanyaan, "Mau jadi apakah aku nanti?"

Hari kemarin hidupku terasa mengambang karena tak pernah memiliki tujuan, sehingga Tuhan menegurku dengan begitu sopan melalui IP satukoma di KKS semester 3-ku.. angka itu seolah menasehatiku yang masih labil. *Mengingatkanku pada masa SMA yang semester pertama dan keduanya mendapat nilai-nilai merah di rapot tapi kemudian di semester berikutnya aku ternyata mampu membalikkan keadaan sehingga menjadi juara umum di sekolah...Tapi aku kehilangan diriku lagi ahir-ahir ini. Bisakah aku membangunnya lagi?

When I losing my self :

Kenaifan itu begitu polos, kadang menjadi terlalu rumit untuk didefinisikan
Menjadi seorang labil, apa bedanya dengan orang yang berambisi dengan banyak pilihan?
Aku hanya lelaki dengan tulisan
Yang acapkali kerap membagi waktu dengan ungkapan

Kebodohan itu hanya kelalaian dalam memahami, tidak diciptakan.. hanya *sedang kehilangan
Sama halnya dengan gelap, hanya keadaan yang diakibatkan oleh ketiadaan cahaya, tidak diciptakan
Kemalasan itu istirahat yang merugikan, alasan terbodoh untuk menolak suatu pekerjaan
Teman yang mempermainkanku selama pendidikan...
Ternyata kesempatan itu tidak menguntungkan jika kita tak memiliki kesiapan

Filosopi memang sulit dipahami
Karena ia hanya sebuah ilmu realita yang selalu berperang dengan fiksi
Kadang sebaliknya.. tak pernah saling mengisi
Perdebatan yang dimulai di antara orang-orang gila dari peradaban Yunani
Dan menurutku, itu semua tak ada pentingnya sama sekali

Lalu..
Bagaimana dengan 'aku?
Siapa aku?
Apa maksudnya Tuhan menciptakan'ku?

Bandung, 7 Pebruari 2011, 21.18 WIB
Read More......

Friday, February 4, 2011

Mengkaji "hidup" di mata seorang mahasiswa labil

"Hidup itu bukan untuk sekedar bernafas...",
Masih dalam suasana kamar yang kosmik, saya balik lagi mikirin arti "hidup" yang pendefinisiannya masih awut-awutan. Apa sih hidup? Kalo saya coba ngebayangin.. yang ada di otak tuh cuma klise-klise basi kaya potret bangun tidur, mandi, sarapan, ngampus/kerja, balik, ngerjain tugas (kalo lagi rajin), belajar (kalo lagi mood), tidur, bangun lagi besoknya terus balik lagi sama kegiatan awal (kemaren).. mungkin di tengah-tengahnya bisa juga keseling sama kegiatan laen kaya sholat, olahraga, rekreasi, baca-baca novel, nonton kartun doraemon, ngelamun, ngelawak (buat yang punya selera humor tinggi), ajojing, boker, ngetawain orang, diketawain orang, ngejailin orang (ato malah dijailin orang), pacaran/jomblo-jombloan, nyolong jemuran tetangga (nah loh..?? &^%%$%#) atau apalah... Tapi bukan itu yang sebenernya saya cari buat dijadiin inti dari permasalahan kali ini.

Masih ada aja perasaan hambar yang ngeganggu diri ini, ato saya emang kurang puitis kali ya buat syukurin nikmat-Nya? Sampe-sampe jalan hidup ini terkesan dimonopoli sama nasib (artinya "gimana ntar aja deh..") Hoam,,, :0

"Hidup itu penuh dengan pilihan...",
Setelah dipikir-pikir, ada benernya juga ternyata pertanyaan pamungkas guru-guru waktu TK ato SD buat murid-muridnya yang sedikit terdengar nyeletuk kaya gini, ("Anak-anak..!! Apa cita-cita kalian kalau sudah besar nanti?").. Hm, mau jadi apa ya? Kalo jadi pilot, (kayanya ngga deh, gua takut ketinggian euy, hheu), jadi tentara angkatan darat (uda dicoba, ternyata ga lulus), jadi dokter (Waw..! biaya sekolahnya bukan maen cuy, lagian orang males kaya gua ga cocok kayanya sama job kaya gitu), jadi atlit (mendingan molor deh.. hhe), jadi musisi (ouw.. baca not balok aja "loading", kalo ngegitar asal masuk weh).. jadi seniman (hm, bisa dpertimbangkan), jadi novelis (pada kenyataannya udah nyoba bikin beberapa naskah, tapi ga ada yang selesai satupun), jadi koki (kalo cuma buat ngerebus indomie, okelah..hha).. jadi ustadz (Waw..!! amazing.. Subhanalloh) hheu, ngga dulu deh, sholatnya jg belum khusu'...arrgghh..!

"Hidup itu sandiwara..",
Berarti Tuhan itu Maha Hebat yah,, bisa nyutradarain jutaan bahkan miliyaran kisah-kisah dramatis di dunia ini.. Kita sendiri yang jadi aktornya malah ga nyadar kalo selama ini tuh cuma bergerak di tengah hiruk-pikuk alur sandiwara ato cerita 'belive it or not?'.. artinya Kehidupan dunia itu 'nyata ga nyata. Percaya ato ngga, kejadiannya memang harus berlangsung demikian... Kadang kita bangga dengan apa yang kita miliki, kekayaan, pacar, orang tua... ato bahkan ngerasa terhina sama keadaan miskin yang mengambang.. padahal semua itu hanyalah properti-properti dari kisah sandiwara di dunia ini.. semuanya hanya pinjaman yang cepat ato lambat harus dikembalikan kepada pemiliknya.. so what?..

"Hidup itu belajar...",
Pada kenyataannya, orang yang dibilang malas sekalipun ternyata melakukan kegiatan seperti ini (belajar).. saat ia malas melakukan sesuatu, mungkin dia mencoba tidur dengan berbagai posisi.. mencari kenyamanan. Dengan membulak-balikkan tubuhnya saat khendak tidur, sampai berkali-kali, kemudian ahirnya ia dapat mengetahui bahwa ada sebagian posisi tidur yang enak dan tidak enak.. dampaknya akan terasa bila tidur dalam keadaan posisi yang salah, leher bisa saja pegal ato badan terasa sakit..

"Hidup itu jam weker..",
Sebagian besar orang-orang menggantungkan hidupnya pada jam weker. Tau kenapa? Ini salah satu contohnya, *Seorang pekerja kantor ato pelajar sekalipun ketika bangun tidur, hal pertama yang dilihat pasti "jam" weker ( mau jam dinding juga ga apa-apa lah).. "jam berapa sekarang?.. Anjriitt..! jam 09.27 ?!!... MATI GUEE...!! Bisa-bisa bos/dosen marah nih..",*

Ah intinya udah banyak deh definisi-definisi yang ngemaknain arti hidup... ga akan ada habisnya kalo dibahas..unlimited. Kecuali kalo semua orang udah sepakat dengan asumsi.. "Hidup itu untuk mati...enough..!!", mungkin ini bisa lebih mempersimpel permasalahahnnya, hmm...ato malah memperumit? whatever..!

Selese diketik pas Adzan Ashar, jum'at 4 Februari 2011...jam 15.26 WIB, Bandung
Read More......

ご訪問いただきありがとうございます...!!

Thank's ya buat kunjungannya...!!