"Bila ada buku yang ingin kau baca, tapi buku itu belum lagi di tulis, maka engkaulah yang mesti menulis." (Toni Morrison, Penulis Afro-Amerika, 1931-_)

Saturday, February 4, 2012

Bersama si Amun dan si Romi di desa

Dan saya pun menulis lagi.. haha. Oh senangnya hati ini.. walaupun memakai komputer orang lain, tapi benar, saya sedang senang sekarang.. ~pasang emotiontext yang lagi sorak sorai~ 

Jum'at, 3 Pebruari 2012 seusai badai matahari.. 

Banyak hal yang ingin saya ceritakan pada catatan kali ini. Hal yang penting dan tidak penting. Tentang masa lampau pastinya.. yang sudah terjadi dan memang itulah hal yang paling mudah untuk diceritakan. Meski kadang yang demikian itu membosankan untuk diingat dan didengarkan. Tapi, tak apalah.. saya akan tetap menceritakannya. Agar saya punya bahan untuk berlatih menulis. Untuk nanti, menulis karya ilmiah, agar tidak canggung merangkai kalimat, dalam skripsi. Haha.. alesannya kacangan yah..? Biarlah.. 

Tentang kejadian-kejadian menyenangkan yang saya alami di desa selama satu bulan lalu, tepatnya di desa Pondok bungur, Purwakarta. Di mana saya dapatkan banyak teman bermain baru yang seru-seru. Ada si Amun dan si Romi.. siswa kelas 2 SD yang keduanya itu adalah sahabat karib. Kulit si Amun putih terang sedangkan kulit si Romi hitam pekat. Mereka lucu, mereka rame, mereka serasi (tapi untungnya mereka tidak homo). Terahir kami bermain yaitu di hari Rabu, 1 Pebruari 2012 dari tengah hari sampai matahari terbenam. 

Saya dapati mereka sedang jalan-jalan berdua di sekitar gapura pembatas desa. Siang itu, saya baru saja pulang dari mencover berkas laporan-laporan program KKN di kota. Mengendarai motor.. Saya hampiri mereka dan mereka pun menyapa. Oh rupanya mereka sedang akan bermain pedang-pedangan. Saya ajak mereka naik motor untuk nanti bermain. Sepanjang jalan saya melihat wajah-wajah cemburu warga sekitar karena saya hanya mengangkut mereka berdua saja untuk bermain. Dalam hati saya, pasti banyak yang cemburu.. iya begitulah. 

Kami kemudian bermain setelah mengantarkan berkas laporan ke pondokan KKN putri. Saya masih membawa motor, motor Kang Hamzah, saya lewati rumahnya, tapi saya belum mau mengembalikan motornya. kami kemudian berhenti depan warung bu haji. Saya suruh si Amun untuk membeli es-krim 3 buah di sana. Kemudian melanjutkan perjalanan. Saya bawa mereka ke sungai ciherang. Saya parkir itu motor di dekat rumah salah satu warga di sekitar sana, saya titipkan. Lalu kami turun ke bawah, ke dekat sungai.. Di sungai sepi sekali, hanya ada satu pria dewasa saja yang sedang siap-siap mau mandi. Tapi itu jauh di sana. Kami di sini.. duduk di batu besar kemudian memakan eskrim. 

Kami tertawa bersama siang itu, sampai tak terasa eskrim yang kami beli pun habis termakan. Lalu saya membuka pakaian saya dan hanya menyisakan kolor di tubuh. Saya ajak si Amun dan si Romi untuk melakukan hal yang sama. Oh mereka pun melakukannya. Dan mereka melepas semua pakaiannya.. waw..! Oke kami langsung berenang di sungai.. maen tembak-tembakan pake air. Bikin lomba nahan nafas di air.. pake hitungan. Si Amun suka curang ngitungnya.. oke saya suka pura-pura kalah.. Oh setelah itu kami merasa lapar.. saya ajak mereka untuk memakai baju lagi. Saya juga memakai baju lagi, tapi kami tidak langsung pergi, tunggu kolor saya kering dulu. Duduk di atas batu dan foto-foto.. Tertawa, lagi dan lagi.. 

Setelah kolor saya kering, barulah kami naik lagi ke atas, ke pemukiman warga. Menemui motor yang tadi diparkir. Oh jok-nya panas sekali karena tersiram terik matahari daritadi.. Saya suruh Romi untuk mencoba menaikinya. Oh si Romi teriak karena pantatnya kepanasan di jok. Dia melompat ke bawah, kami tertawa lagi. Warga sekitar pun tertawa.. Saya mencari ide untuk mendinginkan jok tersebut. Saya geser motornya ke tempat teduh dulu, saya naiki dengan kolor yang basah, saya gosok-gosokan pantat di atas jok. Oh jok pun menjadi hangat kemudian dingin seperti semula. Barulah kami bisa menaikinya dan pergi. Pergi menuju warung Kang Hamzah.. si pemilik motor. 

Di warung, saya bertemu istrinya, istri kang Hamzah. Saya berikan kunci motor padanya. Lalu saya memesan 3 piring mie goreng. Kami menunggu sambil bersenda gurau di tempat dudukan yang tersedia di sana.. Menceritakan teman-teman SD lainnya yang hari itu tidak hadir di acara main kami. Membicarakan hal-hal lucu selama belajar di sekolah.. 

Beberapa menit kemudian mie sudah ada di depan mata, istri kang Hamzah lah yang mengantarkannya. Dia cantik, dia baik. Beruntunglah kang Hamzah mendapatkan istri yang demikian.. sangat beruntung. 

Kami makan dengan lahap.. sampai mie-nya habis, lalu kami minum.. 

Selepas makan, kami tidak langsung pergi. Kami bernyanyi dan bermain game. Game yang ada di handphone saya. Bergiliran. Rame.. rame sekali. Sampai saya lupa belum menunaikan shalat Dhuhur. Saya ajak Amun dan Romi untuk sholat, oh mereka mau juga ternyata. Saya membayar mie lalu pergi mencari tempat beribadah. Oh di belakang warung ada surau rupanya, tapi tidak ada tempat berwudu. Oke kami pergi wudu dulu ke belakang kantor desa lalu kembali lagi ke surau.. Membuka pintu surau, kemudian saya dapati ada tasbih besar menggantung di dalam sana. Kami tertawa karena benda itu terkesan lucu.. Hahaha.. lalu saya suruh si Amun jadi imam, saya suruh juga si Romi jadi imam. Mereka tidak mau. Saya pun terpaksa jadi imam.. si Romi mengumandangkan qomat. Kami pun sholat, empat roka'at.. 

Setelah sholat saya ajak mereka main ke rumah saya, ke kontrakan lebih tepatnya. Untuk bermain monopoli.. Kami pun bermain monopoli. Di tengan permainan.. nampak dari luar rumah ada si Fatur (anak kelas 3 SD - anak pa kades) dan kawan-kawannya melihat kedalam, melihat kami. Haha.. permainan jadi semakin ramai. Saya suruh mereka untuk bersalaman kalau-kalau ada di antara kami yang membeli komplek atau membayar sewa di monopoli. Jadi, setiap ada yang membayar uang monopoli, mereka harus bersalaman. Agar damai, agar sejahtera.. haha. Oh, si Baha (anak kelas 1 SD) tertawa terbahak-bahak tiap melihat pemain monopoli bersalaman.. haha. Itu kami lakukan sampai sore hari, saya sholat ashar kemudian pergi keluar rumah sebentar. Mengobrol dengan tetangga lalu mengajak ibu-ibu untuk ngeliwet bersama malam nanti. Mereka mau.. Oke acara hari itu pun semakin padat.. 

Saya pergi ke lapang belakang bale desa untuk mengundang anak-anak lain agar datang di acara ngeliwet bersama. Oh di sana ada si Ohim dan si Niko (anak kelas 5 SD) juga teman-temannya sedang bermain ukulele. Dengan asal. Saya hampiri mereka, saya pinjam itu ukulele kemudian saya bernyanyi lagu-lagu lucu. Mereka tertawa.. Mereka minta saya ajari untuk bermain ukulele, dan saya pun ajari mereka dengan tulus.. kemudian saya undang mereka di acara ngeliwet nanti malam di dekat kontrakan saya.. mereka pun mau.. Ahirnya malam itu pun menjadi seru dan ramai dengan tawa warga dan anak-anak desa.. 

Haha... masih banyak cerita saya dengan anak-anak SD.. dan kapan-kapan deh saya ceritakan lagi.. terimakasih.

No comments:

Post a Comment

ご訪問いただきありがとうございます...!!

Thank's ya buat kunjungannya...!!