Terserah si Sabtu saja lah..

Dalam senyap, di dua-dua yang dua-belas, dalam dua-ribusebelas.. (22-12-2011) 

"..Ini perasaan semodel... kangen..",

Baru saja saya ngelepas 'pulas.. apa? pulas? iya.. kan kalau orang tidur sesudah berlelah-lelah tuh suka pulas, nah saya pun begitu. Tapi sekarang sedang bangun, sedang dalam keadaan mengetik. Saya suka mengetik..
Lagi-lagi.. Satelit saya kembali beroperasi, berotasi dan berevolusi. Di sini.. di kepalaku. Bayangannya sedang mengorbit. Aih, rindu ini.. puih puih puih.. .! 

Dia.. sedang apa sekarang? Tidur? Atau melamun.. sama seperti saya? Ah.. yang penting dia masih dalam keadaan normal dan manusiawi. Ok let's make an imagination..! 

Sebentar lagi.. sekarang Kamis, besok Jum'at.. dan Sabtu. Yah Sabtu, hari yang paling saya tunggu-tunggu. Kami sudah janji akan bermain bersama seharian, tapi saya belum membikin agenda apa aja yang akan dilakuin di hari itu. Hmm,, kami sudah berencana untuk menaiki kereta api dalam ngemulai perjalanan. Aih, tapi belum direncanakan akan naik dari mana dan turun di mana. Ternyata kami belum tau betul jalanan di kota Bandung. Tapi, terserah si *Sabtu saja lah. Semoga dia membikin teduh hari-nya, semoga dia bersahabat dengan awan yang lalu dengannya ia tutupi matahari di siang hari kemudian ia hujani tanah kota di sore harinya. Agar kami terpaksa berteduh saat itu. Agar kami luang buat nyerita satu sama lain, agar leluasa mengisi kekosongan satu sama lain.. Lalu, setelah reda, semoga ia menggambar pelangi di langit-nya agar barulah kami merasa lapar. Maka kami akan makan di tempat paling romantis-tis-tis sedunia. Itu di mana? Entahlah.. terserah si Sabtu lagi saja lah. Mau di mana pun, asalkan kami bisa tetap merasa senang gembira.  

Hoalaaah... ini menghayal namanya..? Sudah, sudah... kayanya otak-nya kembali ga beres. Tidur lagi ah..!