"Bila ada buku yang ingin kau baca, tapi buku itu belum lagi di tulis, maka engkaulah yang mesti menulis." (Toni Morrison, Penulis Afro-Amerika, 1931-_)

Friday, October 28, 2011

Rasa Terimakasih

Siang yang benderang, begitu terik tapi tidak terlalu panas. Mungkin di luar sana suhunya sekitar 82,4 derajat fahrenheit. Sedangkan di sini (di ruangan tempatku mengetik) cuma 20 derajat reamur... Dan di kulkas sana begitu dingin, sedingin suhu 0 derajat celcius, atau lebih kurang malah.. Dunia ini memang indah, terimakasih Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu dengan variatif, bermacam-macam, berwarna-warni, bergaris.. berlengkung membentuk bidang yang indah. Sehingga menjadi pemandangan, menjadi tontonan, menjadi inspirasi, menjadi hal yang dipelajari dan direnungi bagi setiap orang..

Terimakasih Tuhan, yang telah menciptakanku sebagai manusia. Bukan monera maupun protozoa yang hanya memiliki 1 sel saja. Yang tidak merasakan indahnya jatuh cinta dan memiliki pasangan, karena mereka hanya membelah diri untuk menghasilkan keturunan. Terimakasih karena telah tidak menciptakanku sebagai seekor cacing tanah yang hemaprodit (berkelamin ganda).. itu membuat saya berbeda dengan bencong-bencong di perempatan sana (meski mereka manusia jua). Terimakasih karena telah memberikanku nasib yang baik, bukan gelandangan, bukan pengemis. Terimakasih pada Tuhan yang sudah memberikan akal untuku agar berfikir, memberiku ingatan supaya tetap berdzikir..

Terimakasih Tuhan, karena telah melahirkanku di zaman yang serba instant ini. Semuanya mudah, semuanya gampang. Yang sulit itu hanya mempertanggung jawabkan apa yang telah kami kerjakan..

Oh.. di luar terdengar suara geletar angin. Hujan turun.. Jatingangor kembali kebasahan. Itu baik,.. Itu Tuhan yang mengutus malaikat Mika-il untuk menurunkannya dari lapisan awan. Tanah gersang ini memang perlu disiram. Suhu sekitar semakin rendah. Aku menghela napas sejenak, Kuambil jaket, dan mulai lagi menulis..

Apalagi yang ingin kutulis?

Ah ya.. rasa terimakasih.

Terimakasih untuk Tuhan yang telah menciptakan Bumi ini berbentuk bulat lengkap dengan gravitasi. Karena dengan itu aku bisa melihat matahari terbit dan terbenam secara terstruktur dan stabil... bisa melihat lautan luas dengan air yang banyak, serta tidak tumpah. Terimakasih telah menciptakan bulan, yang dengannya lalu ada nama purnama, ada juga gerhana..

Terimakasih Tuhan,
karena telah memberikanku sepasang mata untuk melihat, untuk kemudian dipejamkan jikalau ingin berkhayal. Itu adalah alternatif yang bisa menghilangkan rasa bosanku pada dunia nyata. Terimakasih karena memasukan mimpi di tidurku, itu sangat menghibur. Terimakasih telah memberikanku segala indera untuk menjalani hidup.

Terimakasih Tuhan karena telah memberikan persendian dalam anatomi tubuhku. Aku bisa duduk, bisa berdiri, bisa tidur, bisa tengkurap, bisa loncat, bisa berjalan, bisa bergerak apa saja... kapan saja dan di mana saja. Meski dalam keadaan berdesak-desakkan sekalipun. Mata ini masih bisa bergerak (berkedip)..

Terimakasih Tuhan telah memberikan aku napsu. Karena dengan itu aku bisa tau, betapa lelahnya mengejar wanita, mengejar harta, mengejar cita-cita, mengejar surga..

Terimakasih telah memberiku semangat hidup dan rasa takut akan siksa neraka hingga aku tidak ingin bunuh diri.

Terimakasih.. terimakasih banyak atas semuanya. Semoga Tuhan memaafkan dosa-dosaku.. Amin.

28 Oktober 2011.

No comments:

Post a Comment

ご訪問いただきありがとうございます...!!

Thank's ya buat kunjungannya...!!