"Bila ada buku yang ingin kau baca, tapi buku itu belum lagi di tulis, maka engkaulah yang mesti menulis." (Toni Morrison, Penulis Afro-Amerika, 1931-_)

Sunday, September 18, 2011

Kau melihat tulisanku, tapi kau tidak membacanya (Malam ini Romeo sedang Berdarah)

Aku tak tahu mengapa kopi dalam gelas yang baru saja kuseduh, suhunya turun begitu cepat. Jadi kuminum dengan segera agar aku tak melewatkan sensasi arabika di dalamnya. Juga sebungkus rokok murahan yang kubuang karena rasanya kurang sedap, sekarang kuganti dengan sebatang rokok yang kucuri di rak warung milik orang tuaku.

Ruang kamarku begitu panas, kulepaskan saja pakaian yang membalut tubuhku sehingga aku hanya mengenakan celana kolor sembari mengetik tulisan ini. Kau tak melihatnya kan?.. dadaku begitu bidang dan perutku sangat kencang. Bahuku kekar dan otot lenganku membulat. Kudapati ukiran tubuh ini satu tahun yang lalu, saat masih semangat mengikuti latihan voli di kampus, tapi sekarang sedikit mengempis karena ku terus memikirkanmu... :) lupakan.

Aku tak tahu kenapa malam ini terkesan begitu panjang. Di ruang tengah, TV ternyata masih menyala.. adikku yang sedang menonton. Dan seharusnya aku tegur dia karena sekarang sudah begitu larut. Tapi biarkanlah..! Ini malam Minggu, besok ia tak perlu pergi ke sekolah.

Kau tahu?
Tubuhku mulai dihinggapi nyamuk. Satu persatu perlahan menjilati bagian epidermis pada ari-ariku. Kubiarkan mereka mengambil sampel darahku. Aku senang berbagi... Kadang rasa gatal itu bisa menetralisir perasaan rinduku padamu. Apa kau percaya..? Haha, yang ada emosi ini semakin meningkat dan aku semakin mencintai kamu. Hei, apa kau sudah tidur anyelirku? Aku yakin tidurmu begitu pulas karena aktivitasmu hari tadi begitu padat. Tolong pastikan agar kedua ujung bibirmu selalu terangkat ke atas saat terlelap. Kau hebat.. karena telah mampu membuatku menjadi setengah gila, separuh waras dan seperempat ganas. Hah..! Rasa sakit ini ternyata tidak terdefinisi dalam kamus patologi (ilmu penyakit).

Kau tahu apa akibatnya apabila antara logika dan hati tak ada sinkronisasi?.. Akan kutunjukkan, ikuti setiap ocehanku sampai aku melepaskan kesepuluh jari-jari tanganku dari keypad hitam yang sudah menjijikan karena kotoran debu ini..!

Seharusnya aku nyalakan radio atau pemutar musik untuk mengiringi laju jemariku. Yah, akan kunyalakan...


Malam ini Romeo sedang berdarah,
Kehilangan roh kudusnya kemudian menarilah..
Karena intonasinya dimulai dalam titik akor minor
Ia hanya menunduk, sehingga gerakannya lebih menjijikan daripada tari tor-tor
Panahmu panah asmara, Juliet
Tak adakah hasratmu berdansa denganku dalam 'minuette?

Malam ini Romeo sedang berimajinasi,
Menuangkan inspirasi, berpasteurisasi
Membunuh bakteri yang sedang beroksidasi dalam hati
Aku tak terkendali,

Jawab dengan singkat pertanyaanku ini..!
Apa kau benar wanita..?
Maka kencanilah aku..! Aku akan setia
Egoiskah aku..? Tidak, aku hanya sedang menggertakmu sembari tertawa.

Aku kerapu dalam air tawar
Yang kehilangan udara karena terdampar
Masaklah aku dalam api yang kau nyalakan dari kayu belukar... Aku nanar.

Malam ini Romeo sedang terluka,
Teriris sepi, iba, lara yang tak berpesona
Bingkailah perih ini dalam pigura,
Kau harusnya ikut berduka.


Kadang media elektronik bisa menjadi alternatif untuk mengungkapkan ekspresi. Jaman semakin maju.. tak ada lagi istilah merobek atau mengusutkan kertas ketika salah mencoretkan sesuatu. Tinggal tekan "pad" backspace atau block-delete maka akan terhapus. Aku suka dunia media.. Haha, maaf, aku hanya merasa sedikit gila malam ini. Seperti biasa, tak ada klimaks, tak ada penutup. Simpulkan saja sebisamu... karena ini bukan sebuah tugas kuliah atau praktikum yang nilainya bisa mempengaruhi IPK ato apapun...

No comments:

Post a Comment

ご訪問いただきありがとうございます...!!

Thank's ya buat kunjungannya...!!